Rumah Literasi Kreatif

  Rumah Literasi Kreatif (RULIKA) adalah salah satu tempat yang didirikan oleh Walrina. Seorang ibu rumah tangga dan penulis novel. Awalnya, rumah literasi kreatif adalah sebuah taman bacaan masyarakat yang didirikan secara pribadi dengan bantuan dari teman-teman penulis di seluruh Indonesia. Awalnya hanya memiliki 50 buah buku koleksi pribadi. Hingga saat ini, jumlah buku yang ada di Rumah Literasi Kreatif sudah memiliki sekitar 1500 koleksi.  Rumah Literasi Kreatif berdiri pada 18 Februari 2018. Awalnya, tempat ini didirikan atas keprihatinan karena kesulitan untuk mengakses buku-buku bacaan di pedesaan. Minimnya akses informasi dan transportasi, membuat tingkat literasi di desa berada pada titik paling rendah. Sejalan dengan program pemerintah tentang penguatan literasi. Maka, rumah literasi kreatif berusaha untuk terus meningkatkan program-program kegiatannya dan mengaplikasikan 6 pola literasi dasar yakni; 1. Literasi Baca Tulis 2. Literasi Berhitung 3. Literasi Sains 4. Literasi

  Taman Bacaan Bunga Kertas, 19 Maret 2019.

  Taman Bacaan Bunga Kertas, 12 Maret 2019 . Hari ini, Taman Bacaan Bunga Kertas kedatangan CEO Heart n Soul Publisher dari Balikpapan. Beliau datang bersama suami dan ketiga anaknya. Mereka memberikan donasi buku bacaan anak agar bisa diakses oleh masyarakat umum.

  Literasi Digital merupakan salah satu kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh generasi di era digitalisasi ini.  Secara umum yang dimaksud dengan literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan konten/informasi, dengan kecakpan kognitif maupun teknikal. Literasi digital memiliki dampak positif juga negatif. Untuk mengurangi dampak negatif dari akses internet, maka diperlukan pendidikan dan pengetahuan tentang pemanfaatan literasi digital yang baik dan benar.  Maka dari itu, Rumah Literasi Kreatif memberikan ruang dan fasilitas kepada anak-anak remaja untuk belajar tentang literasi digital yang baik dan benar. Agar mereka dapat menggunakan internet dan perangkat digital secara baik dan benar, juga memiliki dampak pada kesejahteraan hidup mereka ke depannya.

18 Februari 2018 adalah hari pertama kalinya dibuka Taman Bacaan Bunga Kertas. Taman Bacaan ini didirikan oleh Walrina, salah seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Desa Beringin Agung, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Awalnya, rumah bacaan ini hanya memiliki 50 buah buku koleksi pribadi Walrina. Ia menarik perhatian anak-anak untuk datang berkunjung dengan membuka kegiatan menggambar dan mewarnai.