Implementasi Literasi Baca-Tulis


Literasi Baca-Tulis merupakan nenek moyangnya literasi. Menjadi salah satu pola dasar literasi yang penting. Dahulu, literasi diartikan sebagai melek aksara. Seiring dengan perkembangan zaman, literasi diartikan sebagai pemahaman atas informasi. Kemudian, literasi juga diartikan sebagai kecakapan hidup. Dengan berliterasi, artinya seseorang memiliki kecakapan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, bertanggung jawab atas dirinya dan menciptakan kesejahteraan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.
Kecakapan hidup, tidak hanya dilakukan dengan membaca dan menulis saja. Tapi harus mampu memahami bacaan dan tulisan, kemudian mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu program Rumah Literasi Kreatif adalah memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat melalui literasi. Literasi yang paling dasar dan mendasar adalah literasi Baca-Tulis. Tanpa literasi Baca-Tulis, maka seseorang tidak akan bisa melanjutkan ke tahap literasi berikutnya. Sebab, semua literasi yang ada merupakan hasil olahan dan implementasi Literasi Baca-Tulis yang baik. Ketika seseorang sudah mengaplikasikan literasi Baca-Tulis dengan baik di dalam dirinya, maka orang itu akan sanggup untuk meningkatkan diri pada literasi berhitung, literasi finansial, literasi seni budaya, literasi sains, sampai ke literasi digital.
Rumah Literasi Kreatif berkomitmen membantu masyarakat untuk mengimplementasikan literasi dengan baik. Oleh karenanya, Rumah Literasi Kreatif memiliki perpustakaan yang bisa diakses secara GRATIS oleh masyarakat. Selain membaca buku, masyarakat juga diperbolehkan untuk meminjam buku di Perpustakaan Rumah Literasi Kreatif. Tentunya, ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi agar buku-buku koleksi di Rumah Literasi Kreatif bisa terjaga dengan baik dan bisa pergunakan oleh masyarakat dalam jangka panjang.
Selain membuka perpustakaan umum, Rumah Literasi Kreatif memiliki kegiatan "Kelas Bahasa Inggris" sebagai salah satu implementasi Literasi Baca-Tulis. Kelas Bahasa Inggris ini dibagi menjadi beberapa sesi kelas dengan metode pembelajaran yang asyik. Sehingga, anak-anak tidak akan merasa bosan dan belajar Bahasa Inggris menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan.
Kurangnya tenaga pendidik dan relawan yang ada di Rumah Literasi Kreatif, membuat beberapa kegiatan belum bisa berjalan secara intens. Hanya dilakukan di saat-saat tertentu ketika ada donatur yang memberikan pembiayaan. Sebab, kelas-kelas yang ada di Rumah Literasi Kreatif masih dibuka secara Gratis. Sehingga, kegiatan-kegiatannya pun bergantung dengan keberadaan donatur yang memiliki kepedulian pada pendidikan masyarakat.



Sumber Referensi:
Modul Literasi Baca-Tulis, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.

Comments

Popular Posts